Apakah BPJS Kesehatan akan menanggung biaya pengobatan bagi pasien yang terkena penyakit cacar monyet atau mpox?

on

Apakah BPJS Kesehatan akan menanggung biaya pengobatan bagi pasien yang terkena penyakit cacar monyet atau mpox?

Penyakit mpox atau cacar monyet kembali hsc menjadi perhatian yang besar setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyakit ini sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC).

Menurut informasi yang diterima hingga Agustus 2024, Kementerian Kesehatan telah mencatat 88 kasus Mpox yang terkonfirmasi sejak tahun 2023 hingga 2024. Pada tahun 2023 ditemukan 73 kasus, sedangkan pada tahun 2024 hanya ditemukan 14 kasus.

Umumnya, tanda-tanda Mpox biasanya tidak terlalu serius dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu. Tapi, beberapa orang bisa mengalami masalah dan kemungkinan meninggal, terutama anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan sistem imun yang lemah.

Apakah perawatan medis mpox dicakup oleh BPJS Kesehatan?

Menyangkut hal ini, Ali Ghufron Mukti, selaku Direktur BPJS Kesehatan, menegaskan bahwa biaya pengobatan dan perawatan mpox akan dicover oleh pemerintah.

Kajadian pasien kena penyakit cacar monyet, kemudian dirawat di hospital, harus dirawat, dengan tanda-tanda medis, BPJS akan membayar dan menjamin,” kata Ghufron saat ditanya tentang biaya perawatan Mpox, pada Rabu (8/11/2023).

Selanjutnya, Prof Ghufron menekankan agar masyarakat memeriksa apakah status keikutsertaan mereka dalam program JKN masih berlaku. Dengan demikian, orang-orang dapat mendapatkan perawatan medis tanpa biaya di fasilitas kesehatan.

Penyebaran kasus penyakit menular mpox di Indonesia

Menurut dr. Yudhi Pramono, MARS, yang merupakan Plh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, sebanyak 54 dari 88 kasus yang telah dikonfirmasi telah memenuhi persyaratan untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS) guna mengidentifikasi varian virus yang ada.

Dari 54 kasus tersebut, semuanya merupakan jenis varian Clade IIB. “Clade II diidentifikasi sebagai penyebab utama penyebaran wabah Mpox dari tahun 2022 hingga sekarang, dengan tingkat kematian yang lebih rendah dan penularan utamanya melalui hubungan seksual,” ungkap dr. Yudhi dalam konferensi pers tentang perkembangan kasus Mpox di Indonesia.

Penganjuran operasi ini terlibat dalam memisahkan tali ligamen suspensori, yang memegang penis berdekatan dengan tulang panggul dan menyangga ketika ereksi. Untuk meningkatkan ketebalan, lemak diambil dari bagian perut dan paha dalam.

Saya berharap bisa menemukan cara untuk memperbesar ukurannya. Ada sejumlah prosedur, tetapi hanya mampu menambah sekitar satu inci, satu setengah inci,” ungkap Michael.

Dia berkata bahwa meskipun sedang mempertimbangkannya, dia masih merasa ragu apakah itu sepadan karena ia masih menganggap dirinya berada dalam spektrum mikropenis.

Michael ngaku udah pernah coba beberapa kali buat seks, tapi selalu gagal. Dia mengambil keputusan untuk berhenti dan kehilangan minatnya dalam bercinta.

Mikropenis adalah istilah medis yang digunakan untuk merujuk pada penis yang kecil namun memiliki struktur yang normal. Menurut sumber dari Cleveland Clinic, keadaan ini bisa dipengaruhi oleh hormon atau genetik dan umumnya tidak terkait dengan masalah kesehatan lainnya.

Keyakinan diri Michael terpengaruh oleh keberadaan penyakit ini. Tetapi, dia masih ragu untuk menjalani operasi pada bagian kemaluannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *